SEPTEMBER, DISPORA BANGUN PABRIK BOLA DI SUDIANG

pabrik bolaSulsel sebentar lagi akan memiliki pabrik bola. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Susel akan mensponsori proyek percontohan industri olahraga yang diberi istilah “Spormart”. Program ini merupakan kerja sama dengan kementerian Pemuda dan Olahraga. Sulsel dijadikan sebagai sentra binaan sekaligus industri olahraga di Kawasan  Timur Indonesia (KTI).

PELATIHAN MANAJEMEN PENGELOLAAN SPORTMART

pelatihan sportSmart2Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Prov. Sulsel menggelar Pelatihan Manajemen Pengelolaan Sportmart di Makassar Golden Hotel, Senin 12 Juli 2010. Pelatihan ini dibuka oleh Kadispora Prov. Sulsel, Drs. H. Ilham Andi Gazaling, M.Sc di dampingi oleh Kabid Advokasi dan Kemitraan Kemenpora dan Kabid SDM Kemenpora.

Pembekalan Dasar-Dasar Kepelatihan/ Perwasitan (Pelatihan Bagi Pelatih/Wasit Cabang Olahraga)

 DSCN3793
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel melaksanakan kegiatan Pembekalan Dasar-Dasar Kepelatihan/Perwasitan. Pelatihan yang diikuti oleh kurang lebih 150 orang peserta ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari mulai tanggal 7 s.d 8 Juli 2010 di Hotel Grand Place Makassar.

GERAKAN NASIONAL KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

Untuk menjadi entrepreneur tak perlu besar. Asal ada kemauan dan tekad jalan meniti keberhasilan bisa dicapai. Apalagi, saat ini fasilitas yang disiapkan pemerintah cukup banyak, hanya perlu dijemput dan dimanfaatkan dengan baik.
Ketua Hipmi Sulsel, F Yudi “Ondong” Arsono, mengungkapkan hal tersebut saat tampil sebagai pembicara dalam Workshop Gerakan Nasional Kewirausahaan Pemuda yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Selasa, 29 Juni 2010, di Hotel MGH Makassar.

SOSIALISASI MODUL KEPEMIMPINAN PEMUDA

Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel bekerja sama dengan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengumpulkan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai kampus di Makassar. mereka diberikan materi soal Modul Kepemimpinan di Hotel Makassar Golden, Senin 28 Juni.

Tampil sebagai pembicara Asisten Deputi Pengembangan Fasilitator Kepemimpinan Pemuda Kemenpora, Muh. Apud Kusaeri, Kepala Bidang Peningkatan Mutu Lies Yuliawati serta didampingi Kadispora Sulsel, Ilham Andi Gazaling.

Dalam paparannya, Apud mengungkapkan, akhir-akhir ini banyak orang membicarakan masalah krisis kepemimpinan. Konon sangat sulit mencari kader-kader pemimpin pada berbagai tingkatan. Orang pada zaman sekarang cenderung mementingkan diri sendiri dan tidak atau kurang perduli pada kepentingan orang lain dan lingkungannya.

Krisis kepemimpinan kata dia disebabkan karena makin langkanya keperduliaan pada kepentingan orang banyak dan lingkungannya. Sekurang-kurangnya terlihat beberapa masalah mendasar di antaranya; adanya krisis komitmen. kebanyakan orang tidak merasa mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memikirkan dan mencari pemecahan kemaslahatan bersama, masalah harmoni dalam kehidupan dan masalah kemajuan dalam kebersamaan. Masalah lain adanya krisis kredibilitas. Sangat sulit mencari pemimpin yang mampu menegakkan kredibilitas tanggung jawab.

Nah, modul kepemimpinan yang sedang disosialisasikan ini diharapkan bisa menjadi pedoman generasi muda ke depan,” kata Apud. Karena tujuan itu pula Kadispora Sulsel, Ilham Andi Gazaling mengatakan, akan terus gencar melakukan sosialisasi. Segmen pertama adalah lembaga mahasiswa, setelah itu organisasi kepemudaan.

Selain mahasiswa, kami gelar pula sosialisasi untuk kalangan wirausaha tapi khusus kalangan muda. Kita ingin membuka cakrawala Pemuda bagaimana membuka usaha wiraswasta kreatif,” jelasnya.

Sosialisasi modul kepemimpinan kemarin, diikuti kurang lebih 40 peserta dari berbagai BEM universitas seperti UNM, UMI, Unhas, Unsat, UKIP dan universitas lainnya. Setelah pemaparan materi, mahasiswa juga diberi kesempatan membentuk diskusi kelompok dalam memecahkan masalah (problem solving).

Sumber : Harian Fajar. Hari Selasa 29 Juni 2010. Halaman 36 Kolom 1

KEJURNAS KARATE JUNIOR DAN KADET PIALA MENDAGRI XIV DAN PIALA MENDIKNAS III 2010

Kejuaraan Nasional Karate Junior dan Kadet Piala Mendagri XIV 2010 dan Piala Mendiknas III 2010, resmi bergulir di Celebes Convention Centre (CCC), Kamis, 24 Juni. Sebanyak 1.127 karateka dari 33 Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) se-Indonesia dan 23 perguruan karate ambil bagian di ajang bergengsi ini. Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi, yang membuka kejurnas, berharap dari kegiatan ini akan lahir karateka berprestasi nasional dan berkelas internasional. "Dari tempat ini kita berharap akan lahir karateka nasional yang bisa mengibarkan Merah-Putih pada kejuaraan di tingkat internasional," ujar Gamawan.
Gamawan menyebutkan, dalam sepuluh tahun terakhir prestasi karateka nasional cukup menggembirakan. Dia memuji Sulsel sebagai gudangnya karateka nasional. Buktinya yang menyumbang delapan karateka di pelatnas berasal dari Sulsel.
Ketua Forki Sulsel yang juga Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bahwa kejurnas ini menjadi ajang pencarian bibit. "Masa usia produktif ada pada atlet usia dini. Makanya ajang seperti ini sangat tepat untuk pencarian bibit atlet," ujar Syahrul.
Pada hari pertama sebanyak 17 kelas yang dipertandingkan untuk usia dini. Sulsel yang berkekuatan 97 karateka langsung merebut emas pada hari pertama. Emas tersebut diraih karateka usia dini melalui Rezka Fauziah.
Rezki melaju ke final dan berhasil mengalahkan karateka dari PB Inkai Jakarta dengan nilai 4-1. Keberhasilan Rezka ini disambut suka cita Ketua Kontingen Karate Sulsel, Ellong Tjandra. "Target kita meraih juara umum. Keberhasilan harus menjadi motivasi bagi karateka lain," ujar Ellong menyelamati karateka lain.
Rezka turun di kelas kata perorangan U-10. Murid kelas 4 SD Inpres Tabaringan kelahiran 21 Maret 2001 ini pun tidak menyangka bisa juara. Maklum, ini penampilan pertama di kejuaraan berkelas nasional. "Sudah lama saya latihan, masa mau kalah," aku Rezka.

Sumber : Harian Fajar, Hari Jumat Tanggal 25 Juni 2010. Halaman 30 Kolom 2

Pekan Olahraga Nasional (Pornas) VI SOIna 2010

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sore ini, Sabtu (26/6/2010), Pekan Olahraga Nasional (Pornas) VI SOIna 2010 akan resmi dibuka. Pembukaan Pornas akan berlangsung di Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada pukul 15.00 WIB.
Pertandingan Pornas sendiri telah berlangsung sejak Kamis (24/6) kemarin, di Gelanggang Olah Raga (GOR) Ragunan, Jakarta Selatan. Pornas dijadwalkan berakhir pada Senin (29/6) esok.
Pornas VI itu juga menjadi ajang seleksi nasional atlet tunagrahita untuk diturunkan ke ajang Special Olympics World Summer Games (SOWSG) atau olimpiade khusus atlet tunagrahita di Athena, Yunani tahun 2011. Di Pornas tahun 2010 ini diperlombakan 7 cabang olahraga, yaitu atletik, bulutangkis, tenis meja, bocce, renang, sepakbola, dan bola basket.
Perhelatan tersebut diikuti oleh 1.500 atlet penyandang tunagrahita dari 33 provinsi. Sebanyak 46 atlet terbaik akan diikutsertakan dalam Olimpiade di Athena tahun depan.(*)

 

SULSEL TURUNKAN 47 ATLET DI PORNAS IV SOIna 2010

Pengurus Daerah (Pengda) Special Olympics Indonesia (SOIna) menurunkan 47 atlet pada Pekan Olahraga Nasional (Pornas) SOIna di Jakarta, 25 – 30 Juni. Atlet Sulsel ini akan mengikuti tujuh cabang olahraga (cabor)

 Ketujuh cabor yang diikuti, yakni tenis meja, bocce, bulu tangkis, basket, atletik, renang, dan sepak bola. Para Atlet yang diturunkan tersebut menargetkan juara pada setiap cabor yang diikuti.  Para atlet tersebut didampingi 59 pendamping dan ofisial.

Anggota Kontingen Pengda SOIna  Sulsel, M Arief Mattewakkang, Kamis, 24 Juni menjelaskan bahwa target juara pada setiap cabor itu untuk memenuhi ambisi Pengda SOIna Sulsel, mengikuti Olympiade Internasional SOIna di Yunani.  Puluhan atlet SOIna Sulsel yang diturunkan pada Pornas SOIna di Jakarta ini adalah atlet yang mendapat juara II pada Popda II Sulsel April lalu.

Target juara atau berprestasi pada ajang nasional ini diharapkan dapat dicapai atlet Sulsel.  Tujuannya untuk menciptakan stigma positif bahwa atlet dengan IQ dibawah 70 juga bisa berprestasi dan mengharumkan daerah.

Penasihat Pongda SOIna Sulsel, M Darwis, menyebutkan bahwa dengan menurunkan 47 atlet pada Pornas di Jakarta, sudah menjadi gambaran bahwa Sulsel bisa melahirkan atlet berprestasi. 

KEPRI TUAN RUMAH PRA-PON KARATE

Pengurus Besar (PB) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) bersama pengurus Forki se-Indonesia menetapkan, Provinsi Kabupaten Riau (Kepri) sebagai tuan rumah Pra-Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2011.  Penetapan itu dilakukan dalam  rapat kerja nasional (rakernas) PB Forki di Hotel Santika, Rabu, 23 Juni malam.

Sekretaris Umum Forki Sulsel, Muzakkir, Kamis, 24 Juni menyebutkan bahwa rakernas juga memutuskan Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai tuan rumah Kejurnas Karate Junior dan Kadet 2011.

Pra-PON di Kepri itu, jelas Muzakkir, dilakukan untuk menyeleksi atlet yang bisa berlaga di PON di Riau 2012 nanti.  berdasarkan pemaparan PB Forki, kuota atlet PON 2012 di Riau, sebanyak 222 orang.

Ini meningkat dari PON sebelumnya yang hanya 185 orang.  Dari 33 Provinsi di Indonesia, yang berhak lolos ke ajang PON hanya sepuluh provinsi.

Pra-PON ini akan mempertandingkan 17 nomor.  Baik untuk kelas kata perorangan putra/putri, kata beregu putra/putri, serta kumite perorangan dan beregu putra/putri.

Dalam Rakernas PB Forki itu, terungkap adanya keinginan untuk memproduksi film layar lebar yang bercerita tentang perjuangan karateka tanah air.  Program Forki ke depan akan membuat tabloid khusus karate.  

PRA-PORDA PANJAT TEBING SINJAI SULIT TERKEJAR

Kontingen Sinjai membuktikan diri sebagai atlet terbaik pada ajang Pra Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIV panjat tebing yang digelar sejak 19 Juni lalu di Kompleks PU Makassar.  Hingga pertandingan kemarin, atlet Sinjai telah mengoleksi sepuluh medali emas.

Dengan perolehan sepuluh medali emas, sembilan daerah lain sulit mengejarnya.  Betapa tidak, satu-satunya daerah yang sudah mendapat emas selain Sinjai baru Luwu Timur (Lutim).  Itupun hanya satu emas.

Pelatih Sinjai, Munandar, menyatakan bahwa timnya sudah memastikan diri sebagai juara umum.  Dia pun berharap, hasil yang dicapai atletnya itu bisa berlanjut pada ajang Porda XIV di Pangkep, termasuk PON di Riau.

Selain menambah pundi-pundi emas, Sinjai juga sudah mengoleksi dua perak dan satu perunggu.  Adapun Lutim yang menempati posisi kedua, mengoleksi satu emas, tiga perak, dan dua perunggu.

Posisi ketiga ditempati Kota Palopo dengan dua perak, disusul Makassar pada posisi empat dengan satu perak dan satu perunggu.

Daerah lain yang telah mengoleksi medali adalah Luwu Utara (Lutra) dengan satu perunggu, Bone satu perunggu, serta Pinrang satu perunggu.

TIM TAKRAW SULSEL DIDOMINASI SISWA SMAN 22 MAKASSAR

Takraw adalah olahraga kaki yang sudah tidak asing buat kita.  Di daerah ini dari anak-anak hingga dewasa banyak yang menggemari olah raga takraw.  Nah, ada kabar gembira nih dari tim PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) Sulsel khususnya di bidang olah raga takraw.

Yups, tim takraw Sulsel yang kini menimba ilmu di SMAN 22 Makassar banyak menorehkan prestasi dan mengharumkan nama Sulsel di tingkat nasional.

Prestasi yang pernah diraih oleh tim takraw Sulsel diantaranya, Juara I Takraw Diklat PPLP tingkat Nasional di Sumatera Barat 2007, Juara I Takraw Diklat PPLP tingkat Nasional di Jakarta 2008, Juara I Takraw Diklat PPLP tingkat Nasional di Kalimantan Barat 2009.  sementara untuk Popnas, tim takraw Sulsel berhasil meraih medali perak di Yogyakarta.