Wawancara Khusus Kadispora Sulsel Ilham A. Gazaling dengan Ujungpandang Ekspress

Olahraga mendapatkan perhatian khusus di Sulsel. Terbukti dengan adanya Dinas Pemuda dan Olahraga yang muncul dalam era kepemimpinan Syahrul Yasin limpo. Apa saja perhatian Pemprov Sulsel untuk membina dan mengembangkan prestasi olahraga di Sulsel? Berikut komentar Kepala Dinas pemuda dan Olahraga Sulsel, Drs.H. Ilham A. Gazaling, M.Si saat diwawancarai wartawan Upeks, Sili Suli, akhir pekan lalu.
“Kita Akan Bangun Sekolah Khusus Olahraga”
Apa fokus utama Dinas pemuda dan olahraga Sulsel pada Tahun 2011?
Tugas   Pokok Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) adalah menyelengggarakan urusan di Bidang Pemuda dan Olahraga berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.  Dari tugas pokok ini kami kemudian merumuskan kebijakan teknis, penyelenggaraan urusan pendidikan dan pelayanan Pemuda dan Olahraga, serta melakukan pembinaan dan penyelenggaraan tugas Pemuda dan Olahraga meliputi Bidang Perencanaan, Bidang Kepemudaan, Bidang Keolahragaan, dan Bidang Sarana dan Prasarana, Pengendalian Mutu dan Pemeliharaan.
Khusus menyangkut olahraga, yang terpenting prinsipnya adalah bagaimana kita berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi olahraga Sulsel, baik di tingkat nasional maupun pada level internasional.  Salah satu yang sedang fokus kita lakukan adalah melakukan pembinaan dan pembibitan atlit remaja potensial pada cabang-cabang olahraga tertentu, sebagaimana kami lakukan di PPLP (Pusat Pendidikan Latihan Olahraga Pelajar).  Dari proses pembinaan tersebut diharapkan prestasi atlit pelajar kita bisa naik ke tingkat yang lebih tinggi.  Kita juga sudah melaksanakan try-out untuk menjaring atlet pelajar yang berprestasi.
Kita juga telah fokus melakukan pembinaan dan pengembangan prestasi pada 10 cabang olahraga yang selama ini menjadi cabang olahraga Sulsel ke depan.  10 cabang olahraga tersebut adalah pencak silat, takraw, karate, renang, dayung dan lain-lain.  Karate selama ini boleh dikata merupakan tambang medali bagi Sulsel.
Atlet dayung kita malah sudah berhasil mencetak prestasi gemilang di SEA Games baru-baru ini.  Pencak silat juga telah menunjukkan hasil yang signifikan.  Takraw yang sedang tenggelam, kita coba angkat kembali agar bisa menoreh prestasi emas seperti dulu.  Jadi atlet-atlet yang berprestasi dari cabang-cabang olahraga tersebut, kami bina di pusat Pembinaan Atlet Prestasi Daerah (PPAPD).  PPAPD ini merupakan tahap lanjut dari PPLP maupun PPAPD, kami optimis ke depan Sulsel tidak akan kehabisan stok atlet berprestasi pada cabang-cabang andalan.
Sekarang ini prestasi olahraga apa yang menjadi prioritas Sulsel ?
Sekarang yang perlu menjadi prioritas adalah bagaimana mempertahankan, bahkan meningkatkan prestasi Sulsel pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012. Kita upayakan prestasi kita bisa naik dan merebut lebih banyak medali pada seluruh cabang olahraga.
Apakah sudah ada persiapan khusus ke arah PON 2012?
Sebelum pra-PON kita sudah melakukan pra-PORDA. Jadi atlet kita itu kembali ke daerahnya masing-masing dan membela daerahnya untuk masuk pra-PORDA. Syukurlah, atlet yang membela daerahnya itu tetap memperlihatkan prestasi yang baik. Makanya sudah ada beberapa lapisan pembinaan yang kami lakukan. Jadi bukan hanya pada tingkat atas,tetapi juga dari bawah.
Atlet Sulsel yang berstatus PNS, khususnya yang bekerja di Dispora Sulsel, juga tetap mengikuti program pembinaan dan latihan, seperti atlet anggar, karate dan dayung. Mereka tetap intens mengikuti pelatnas di daerah. Mereka masih potensial mengukir prestasi nasional untuk 2-3 tahun ke depan.
Apakah sudah ada target khusus untuk PON 2012?
Kita tentu punya target dan tentu kita tetap ingin berada pada posisi 10 besar. Apalagi sekarang Sulsel sudah punya Dispora. Dispora ini akan menjadi mediator dan fasilitator antara pemuda dan olahraga. Tatapi tentu kita harus terus bersinergi dan berkoordinasi dengan Pengurus-pengurus cabang olahraga provinsi (pengprov) yang ada di bawah KONI. Bahkan pelatih-pelatih yang kami gunakan di PPLP, merupakan hasil rekomendasi dari pengprov-pengprov. Mereka adalah pelatih berkualifikasi.
Ada wacana bahwa akan dibangun Sekolah Khusus Olahraga di Sulsel. Bagaimana konsepnya?
Konsepnya mirip dengan sekolah di Ragunan. Kami sudah menyiapkan lokasinya di sudiang. Jadi intinya, para pelajar yang memiliki prestasi olahraga yang baik, dapat bersekolah di situ dan idealnya mereka akan dibina dan dilatih secara komprehensif selama 3 tahun oleh guru dan pelatih olahraga yang berkualifikasi. Sekolah Khusus Olahraga ini kita harapkan dapat menampung para atlet Pelajar dari kawasan Timur Indonesia, serta menjadi pilot project di KTI.  Rencana ini sudah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta bekerja sama dengan Menteri Pendidikan Nasional.
Sudah sejauh mana progress dari rencana pembangunan SekolahnKhusus Olahraga tersebut ?
Saat ini kami sudah menyiapkan rancangan peraturan daerah (Ranperda) lebih dulu.  Sebab salah satu syarat yang diimbau oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga maupun Mendiknas, bahwa harus ada perda dan studi kelayakan akademik terlebih dulu.  Bila study kelayakan akademiknya sudah ada, maka perdanya bisa menyusul.
Mengapa sampai terpikirkan untuk mendirikan Sekolah Khusus Olahraga di Sulsel ?
Masalahnya, sekarang ini saja kita sudah membina 91 atlet pelajar secara berkesinambungan.  Mereka mulai dari kelas 1 SMU hingga kelas 3 SMU.  Dan prestasi mereka cukup lumayan.  Nah, kalau ada Sekolah Khusus Olahraga, maka mungkin saja bukan hanya 91 orang yang terbina, tetapi jauh lebih banyak.  Nah, ini yang 91 atlet pelajar, mereke masih sekolah di sekolah umum.
Apa kelebihannya Sekolah Khusus Olahraga ini ?
Dia mirip sekali dengan Sekolah Olahraga di Ragunan.  Ragunan itu kan menampung seluruh atlet pelajar dari berbagai kota di Indonesia.  Dari Papua saja datang sekolah ke sana.  Nah, kalau kita di Sulsel sudah mempunyai Sekolah Khusus Olahraga, kita harapkan atlet pelajar yang dari Papua tidak perlu lagi sekolah di Ragunan. Tetapi cukup di Makassar saja.
Kelebihan dari sekolah ini adalah pertama, kita melakukan pembibitan atlet pelajar secara massal.  Prospek untuk menciptakan prestasi olahraga tentu lebih terbuka lebar.
Bagaimana reward bagi atlet-atlet Sulsel yang telah mengharumkan nama Sulsel di level nasional maupun internasional ?
Mau tidak mau kita harus memberikan penghargaan dan reward kepada atlet-atlet kita yang telah berprestasi.  Pemprov, khususnya Bapak Gubernur sangat memperhatikan hal ini, Gubernur bukan hanya menberikan bonus, tetapi juga masa depan bagi mereka.  Kita memberikan mereka peluang untuk dapat menjadi PNS.  Kita tidak mau lagi melihat ada mantan atlet berprestasi yang terpaksa harus menjual medali emasnya karena desakan ekonomi.  Ke depan masalah ini sudah tidak boleh terjadi lagi.  Jangan sampai atlet tidak punya pegangan masa depan yang baik.  Perhatian Gubernur soal ini sangant besar dan setiap tahunnya ada atlet yang kita terima menjadi PNS.  Hingga saat ini sudah ada 25 atlet yang menjadi PNS di lingkup Pemprov Sulsel.  Ini bukti nyata perhatian Gubernur kepada masa depan atlet yang berprestasi.  Kita menghargai peran mereka yang sudah membawa harum nama daerah di tingkat nasional.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar