GERAKAN NASIONAL KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

Untuk menjadi entrepreneur tak perlu besar. Asal ada kemauan dan tekad jalan meniti keberhasilan bisa dicapai. Apalagi, saat ini fasilitas yang disiapkan pemerintah cukup banyak, hanya perlu dijemput dan dimanfaatkan dengan baik.
Ketua Hipmi Sulsel, F Yudi “Ondong” Arsono, mengungkapkan hal tersebut saat tampil sebagai pembicara dalam Workshop Gerakan Nasional Kewirausahaan Pemuda yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Selasa, 29 Juni 2010, di Hotel MGH Makassar.

Selain Yudi, tampil dua pembicara lain yakni; Dr. Komet Mangiri, MA,MED (Staf Ahli Menkokesra) dan Bakhitiar Mustari (Akademisi UNhas)
Dikatakan Yudi, syarat menjadi negara makmur minimal harus ada 2 persen entrepreneur dari total populasinya. Di Indonesia baru 0,02 persen. Jika membandingkan dengan Singapura, Thailand, dan Korsel, Indonesia masih sangat tertinggal.
Sementara itu, Deputi Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Sudrajat Rasyid kepada Fajar usai membuka workshop juga mengungkapkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi program merangsang pemuda bisa membuka usaha. Di Kemenpora, ada sebuah program yang terus bergulir sejak 2005 yakni gerakan nasional wirausaha kepemudaan. Program ini melibatkan semua stakeholder, mulai dari Dinas Pendidikan, Dinas Perdagangan dan Dinas Industri
Apa yang kami lakukan hari ini salah satu upaya mempercepat tingkat pertumbuhan entrepreneur,” ungkap Sudrajat.
Di Kemenpora, berbagai jenis program digulirkan demi merangsang munculnya pengusaha muda. Salah satunya sebut dia, di setiap daerah dibentuk sentra-sentra binaan sesuai kondisi dan keunggulan lokal. Kemenpora menyiapkan dana bergulir setiap tahun.
Sumber : Harian Fajar, Hari Rabu Tanggal 30 Juni Halaman 2 Kolom 5.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar